Masalah Integrasi Sistem Informasi Kesehatan

Masalah Integrasi Sistem Informasi Kesehatan

Sistem informasi kesehatan (SIK) pada pelaksanaannya masih memiliki masalah yang harus ditangani. Banyak pihak kesehatan saat ini khususnya puskesmas, menghadapi masalah menggunakan berbagai sumber informasi dan repositori. Beberapa contoh sumber informasi dan repositori termasuk basis data, basis pengetahuan, penyimpanan objek, perpustakaan digital, sistem file, sistem pencarian informasi, dan sistem surat elektronik. 

Dalam artikel ini akan dibahas mengenai mengapa Sistem Informasi Kesehatan itu sangat krusial untuk kesehatan dan apa kendala atau masalah yang sedang dihadapi.

Apa itu Sistem Informasi Kesehatan

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah sistem yang secara sistematis dan terintegrasi mengelola data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan untuk membantu manajemen kesehatan dan meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Menurut peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2014: SIK adalah seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan.

Dalam setiap tahap proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan manajemen kesehatan, termasuk manajemen pelayanan kesehatan, manajemen institusi kesehatan, manajemen program pembangunan kesehatan, dan manajemen wilayah, data kesehatan digunakan. Pemerintah juga memberi orang akses mudah ke informasi kesehatan untuk meningkatkan kesehatan mereka.

Manfaat Sistem Informasi Kesehatan

Adanya sistem informasi dalam bidang kesehatan memiliki manfaat antara lain:

  • Memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan.
  • Memeudahkan fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap pasienyang berobat.
  • Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik (bekerja secara terstruktur)
Urgensi Penggunaan Sistem Informasi Kesehatan

Kemajuan teknologi saat ini sangat pesat, untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, SIK menjadi suatu hal yang sangat penting bagi setiap negara. Dari hal tersebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa Sistem Informasi Kesehatan adalah Komponen utama Sistem kesehatan suatu negara. WHO merinci komponen tersebut menjadi enam atau sering disebut enam “blok bangunan” yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Servis Delivery (Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan)
  2. Medical product, vaccines, and technologies (Produk Medis, vaksin, dan TeknologiKesehatan)
  3. Health Workforce (Tenaga Medis)​​
  4. Health System Financing (Sistem Pembiayaan Kesehatan)  
  5. Health Information System (Sistem Informasi Kesehatan)  
  6. Leadership and Governance (Kepemimpinan dan Pemerintahan)

Urgensi SIK dapat dilihat dari Manfaat Sistem Informasi Kesehatan. Begitu banyak manfaat SIK yang dapat membantu para pengelola program kesehatan, pengambil kebijakan dan keputusan pelaksanaan di semua jenjang administrasi (kabupaten atau kota, propvinsi dan pusat) dan sistem dalam hal berikut 

Manfaat SIK menunjukkan betapa pentingnya sistem untuk pengelola program kesehatan, pengambil kebijakan, dan pelaksanaan keputusan di semua jenjang administrasi—kabupaten, kota, propvinsi, dan pusat—dan sistem lainnya. Urgensi tersebut dapat kembali dirinci dalam aktivitas sebagai berikut: 

  1. Mendukung manajemen kesehatan
  2. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
  3. Mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas
  4. Pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan bukti(evidence-based decision)
  5. Mengalokasikan sumber daya secara optimal
  6. Membantu peningkatan efektivitas dan efisiensi
  7. Membantu penilaian transparansi
Permasalahan Integrasi Data SIK 

Sebagaimana diketahui, berbagai sistem informasi di bidang kesehatan telah ada sejak lama tetapi kurang terintegrasi. Dengan menggunakan metode dan format pelaporan yang berbeda, setiap sistem informasi ini cenderung mengumpulkan data secara langsung dari fasilitas pelayanan kesehatan yang paling bawah. 

Karena itu, semua operasi, termasuk Puskesmas harus mencatat dan melaporkan data. Ini membuat petugas medis sangat terbebani. Salah satu konsekuensi negatifnya adalah data yang tidak akurat dan laporan yang dikirim dengan lambat.  Jika permasalahan tersebut tidak segera diintervensi akan berdampak negatif pada keberlangsungan sistem informasi kesehatan. Sehingga sedapat mungkin faktor ini harus diminimalisasi atau diintervensi. 

Selanjutnya, dibutuhkan keuletan dan pertimbangan penuh dari pihak kesehatan termasuk instansi kesehatan dan fasyankes, untuk memilih sistem informasi kesehatan yang mumpuni serta mampu menjawab permasalahan integrasi data tersebut. 

Jangan Salah Pilih Sistem Informasi Kesehatan 

Kini, banyak sekali perusahaan informasi teknologi yang menyediakan SIK untuk digunakan oleh Fasyankes. Sala​​h satu SIK terpadu yang dapat Anda gunakan untuk Puskesmas adalah ePuskesmas by Infokes. ePuskesmas sendiri merupakan sistem aplikasi pelayanan pasien puskesmas yang sistemnya terintegrasi.  Memiliki system cloud computing yang memudahkan transaksi data dari fasyankes satu ke fasyankes lainnya. 

ePuskesmas merupakan solusi lengkap untuk pelayanan kesehatan yang modern dan terintegrasi. Dengan fitur keamanan data yang kuat, integrasi BPJS dan SatuSehat, serta dukungan 24 jam, sistem ini memberdayakan klinik dan puskesmas untuk memberikan pelayanan yang unggul kepada pasien.

Coba demonya disini

 

Referensi: 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top